Monumen Nasional atau yang lebih dikenal dengan nama monas adalah salah satu ikon paling terkenal di Jakarta. Berbicara mengenai monas tidak akan lepas dari sejarahnya yang kaya serta fakta-fakta unik yang menarik di dalamnya. Sebagai warga Indonesia tentunya sangat perlu untuk kita mengetahui bagaimana ikon monumen nasional bisa berdiri dan dikenal banyak orang hingga saat ini. Oleh Karen itu, mari kita menjelajahi bagaimana sejarah dan fakta menarik tentang monas dalam artikel ini.
Sejarah Monumen Nasional (Monas)
Monas adalah monumen nasional Indonesia yang terletak di pusat kota Jakarta. Pembangunan Monas saat itu dipimpin oleh pemerintahan Presiden Soekarno dan dimulai pada tahun 1961 serta selesai pada tahun 1965. Monas dirancang oleh arsitek terkenal bernama Friedrich Silaban, Monas memiliki tinggi sekitar 132 meter dan terletak di tengah Lapangan Merdeka, yang dahulu dikenal sebagai Lapangan Gambir. Salah satu elemen paling mencolok dari Monas adalah patung perunggu yang terletak di puncaknya. Elemen ini menggambarkan perjuangan Pangeran Diponegoro. Pangeran Diponegoro adalah pahlawan nasional Indonesia yang berjuang melawan penjajahan Belanda pada abad ke-19. Patung ini dibuat oleh seniman terkenal Indonesia bernama Edhi Sunarso. Puncak Monas juga menyimpan kapsul waktu yang berisi dokumen dan artefak bersejarah yang mencerminkan perjalanan Indonesia menuju kemerdekaan.
Fakta Unik Monas
Monas pada awalnya dikenal sebagai “Monumen Monas” merupakan kependekan dari “Monumen Nasional” yang kemudian nama ini digunakan secara resmi hingga sekarang. Monas dibangun menggunakan lebih dari 50.000 ton marmer, sebagian besar berasal dari pulau Jawa. Marmer ini memberikan efek tampilan yang indah dan mencolok. Selain itu, Monas memiliki tangga eksternal yang dapat digunakan untuk naik ke puncaknya. Namun, tangga ini hanya dibuka untuk pengunjung pada hari-hari khusus. Pengunjung dapat menaiki lift ke puncak Monas. Pemandangan dari atas sangat spektakuler, kamu dapat melihat sebagian besar Jakarta dari sana. Di dalam Monas terdapat Museum Nasional yang berisi berbagai artefak bersejarah, mulai dari pakaian tradisional hingga senjata kuno. Museum ini memberikan wawasan mendalam tentang sejarah Indonesia yang kaya.
Monas sebagai ikon kebanggan Indonesia juga sering digunakan sebagai tempat pelantikan presiden Indonesia. Peristiwa ini selalu menjadi acara besar yang dihadiri oleh ribuan orang. Fakta unik lain adalah walaupun cuaca Jakarta bisa sangat panas dan lembab, suhu di dalam Monas selalu stabil dan sejuk. Ini karena Monas dilengkapi dengan sistem pendingin udara sehingga pengunjung tidak merasa panas atau lembab jika berkunjung di dalamnya. Seperti yang kita tahu bahwa Monas telah berdiri selama bertahun-tahun. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya menjaga kondisinya agar tetap prima dengan melakukan beberapa pemugaran sepanjang sejarah untuk mempertahankan penampilannya yang indah. Selain itu, kapsul waktu di puncak Monas berisi dokumen dan benda-benda bersejarah yang akan dibuka pada tahun 2045, saat Indonesia merayakan 100 tahun kemerdekaannya. Tidak hanya Monas sendiri yang terkenal tetapi Lapangan Merdeka yang terletak di sekitar Monas juga sering digunakan untuk berbagai acara sosial dan budaya, termasuk konser, pameran seni, dan festival makanan.